SENDAWAR, Siberkaltim.co – Keseriusan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui sektor pendidikan tak hanya janji manis politik. Pemerintah kabupaten dibawah kepemimpinan Bupati Frederick Edwin dan Wakil Bupati Nanang Adriani terus berupaya mengejar pembangunan di segala sektor, salah satunya pendidikan.
Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat mengalokasikan anggaran 20 persen dari APBN untuk pendidikan. Hal ini merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Meski diakui, jika masih banyak sarana dan prasarana pendidikan di Kubar khususnya daerah pedalaman maupun perbatasan belum berjalan dengan optimal. Akan tetapi, di usia yang menjabat baru sekitar 4 bulan itu, FENA terus berjuang mewujudkannya dan bekerja secara maksimal dalam pembangunan pendidikan.
Mewakili Pemkab Kubar, Pelaksana tugas Asisten I Sekkab Kubar Erik Victory mengedepankan keterbukaan informasi publik terkait upaya yang sedang dilakukan pemerintah. “Untuk kegiatan pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, bisa dicek di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kubar atau bisa dicek SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah). Karena sudah diinput oleh dinas terkait,” kata Erick.
Alokasi kegiatan pembangunan di sektor pendidikan pun di Kubar telah menjadi kesepakatan antara Pemkab dan DPRD Kubar melalui rapat paripurna di Gedung DPRD Kubar.
Realisasi pembangunnya, lanjut dia, berproses. Pemerintah juga berkomitmen dan dibuktikan dengan salah satu misinya adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia. Pemkab terus memperhatikan sarana dan prasarana pendidikan di daerah pedalaman maupun perbatasan di Kubar. Hal ini dilakukan memastikan bahwa siswa, memiliki akses ke fasilitas pendidikan yang memadai dan berkualitas.
“Bentuk perhatian tersebut, pemkab telah mengalokasikan sarana dan prasarana sekolah tidak hanya di wilayah Kecamatan Bentian Besar saja, tetapi di kecamatan lainnya di Kubar,”tegas Erik Vicktory yang juga Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kubar.
Erik Victory menegaskan, tidak benar bahwa pemerintah tidak memperhatikan daerah pedalaman maupun perbatasan, seperti sekolah di Kecamatan Bentian Besar. Dia menuturkan, untuk sekolah di Kecamatan Bentian Besar, pemerintah telah mengalokasikan rehab ruang kelas serta pengadaan meja dan kursi di APBD Murni dan APBD Perubahan 2025.
Pernyataan Erik ini membantah pemberitaan yang dilansir RRI.co.id, edisi 14 Juni 2025. Berita berjudul Sekolah di Pedalaman Kubar Minim Perhatian Pemda. Berita hasil wawancara dengan Sekretaris Komisi I DPRD Kubar Henrik mengatakan bahwa sejumlah SD di wilayah pedalaman Kubar dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah. Salah satunya, di Kecamatan Bentian Besar kondisi bangunan sekolah dan fasilitas belajar di beberapa kampung masih memperhatikan dan membutuhkan peremajaan.
Sementara itu, Henrik menyebut, berdasarkan informasi yang diterima, SD Negeri 008 di Kampung Sambung saat ini menampung lebih dari 60 siswa. Sementara SD Negeri 009 di Kampung Randa Empas memiliki lebih dari 40 siswa yang masih belajar dengan fasilitas seadanya.
Sementara itu, Kepala Disdikbud Kubar Robertus Bandarsyah mengatakan, kerusakan jalan yang terjadi di sejumlah titik ruas jalan transkalimantan dari Simpang Kalteng menuju sejumlah kampung di Kecamatan Bentian Besar, berdampak terhadap pengiriman sarana pendidikan.
Salah satunya, sarana berupa meja dan kursi belajar untuk SDN 008 Kampung Sambung dan SDN 009 Kampung Randa Empas, Kecamatan Bentian Besar menjadi terhambat atau tidak bisa tembus dikarenakan jalannya rusak. “Untuk meja dan kursi tersebut, saat ini masih berada di Kantor Disdikbud Kubar,”ujar Bandarsyah. (yan/man)