SENDAWAR, Siberkaltim.co – Di balik semaraknya Pekan Daerah (PEDA) XI Petani Nelayan Kalimantan Timur 2025 yang digelar di Kutai Barat, ada satu sudut yang menjadi magnet baru bagi masyarakat. Ialah demplot atau kebun percontohan Gelar Teknologi Pertanian yang berlokasi di belakang Politeknik Sendawar. Sejak dibuka secara resmi oleh Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud, pada Sabtu (21/06/2025), kawasan ini tak pernah sepi dari kunjungan warga.
Lahan seluas 2,5 hektare tersebut ditanami beragam komoditas buah dan sayuran, mulai dari padi, jagung, cabai, terong, melon, kedelai, hingga tanaman hortikultura lainnya. Selain memamerkan teknologi pertanian terbaru, kawasan ini juga menjadi wahana edukatif yang menyegarkan bagi keluarga, pelajar, hingga masyarakat umum.

“Ini bagus banget, jadi hal baru di Kubar. Anak saya senang dibawa rekreasi ke sini, bisa saya kenalkan langsung ke ragam buah dan sayuran, bukan hanya lewat gambar atau video,” ujar Arni, warga Melak Ilir, saat ditemui Infokubar.id, Rabu (25/06/2025).
Tak hanya sebagai destinasi wisata alternatif, demplot ini juga menjadi sarana pembelajaran interaktif. Para pengunjung diajak untuk mengenal lebih dekat proses budidaya tanaman, mulai dari tahap penyemaian hingga panen. Bahkan, suasana hijau yang asri membuat pengunjung merasa seperti sedang berada di kebun milik sendiri.
“Sudah tiga kali saya datang ke sini. Tidak bosan ajak anak-anak. Rasanya adem dan menyenangkan, seperti punya kebun semdiri,” ungkap Parti, warga Kampung Srimulyo yang mengaku terkesan dengan suasana yang ditawarkan.
Demplot Gelar Teknologi ini merupakan bagian dari komitmen Dinas Pertanian Kutai Barat dalam memperkenalkan dan mengembangkan teknologi pertanian berbasis edukasi. Kepala Dinas Pertanian, Alexander Samson, menjelaskan bahwa beberapa tanaman yang sudah ditanam akan dibiarkan bijinya mengering untuk keperluan pembibitan.
“Nantinya akan dikembangkan sebagai benih unggulan lokal. Karena bibit yang digunakan masih masuk kategori F2, kualitasnya masih cukup dekat dengan indukan F1, jadi sangat potensial untuk kita kembangkan lebih luas di Kutai Barat,” terangnya.
Masyarakat pun berharap agar kebun percontohan ini tidak hanya berakhir sebagai bagian dari event PEDA XI, melainkan bisa terus dimanfaatkan sebagai lokasi agrowisata dan pusat edukasi jangka panjang.
Dengan antusiasme yang terus mengalir, demplot pertanian ini menjadi bukti nyata bahwa pertanian bisa dikemas menjadi sesuatu yang menarik, inspiratif, dan bermanfaat luas bagi masyarakat. Sebuah oase hijau yang tak hanya menumbuhkan tanaman, tapi juga wawasan dan kecintaan terhadap dunia agrikultur. (Adv/Diskominfo Kubar)